Jumat, 14 September 2012

Tahu dan Tempe Makanan Sepele Ternyata Solusinya Tidak Sepele



            Gorengan Makin Tipis karena Tempe Mahal, Wamentan: “Lebih Enak, Lebih Renyah”. Begitulah kalimat yang keluar dari wamentan di Kantor Kementerian Pertanian, Selasa (24/7/2012) ketika ditanyai mengenai harga kenaikan kedelai yang terjadi di Indonesia pada bulan juli 2012.entah bercanda atau tidak,tapi sepertinya persepsi masyarakat tentang tanggapan wamentan tersebut tentang kenaikan harga kedelai akan berbeda beda.
            Masalah kedelai di Indonesia sangatlah kompleks,hampir semua aspek  tentang kedelai mengalami permasalahan seperti benih,lahan,budidaya,pasar,dan lain-lain. Dalam permasalahan budidaya,sebenarnya tanaman kedelai adalah tanaman subtropis walaupun kedelai bisa tumbuh di Indonesia,dalam permasalahan benih,Indonesia masih menggunakan benih konvensional sementara negara negara pengekspor kedelai lain sudah memakai benih rekayasa genetik,selain produktivitasnya melebihi benih kedelai konvensional,benih rekayasa ini juga lebih tahan terhadap hama dan penyakit,selanjutnya adalah persoalan lahan,lahan yang baik untuk diatanami kedelai adalah lahan yang juga sama dipakai oleh padi dan tebu.bukan hanya kecocokan lahan saja antara kedelai,tebu,dan padi.ternyata waktu tanam untuk ke 3 komoditas itu hampir sama sehingga sulit untuk melakukan penggiliran  jadwal tanam.jika masalah lahan tidak ditambah maka konsep swasembada pangan,gula,dan kedelai tidak akan pernah terwujud karena dalam tanda kutip masih ada perebutan lahan.
            Di indonesia sebagian besar olahan kedelai adalah makanan yang notabennya adalah makanan murah.Menurut Menteri Perdagangan-Gita Wirjawan pola konsumsi masyarakat terhadap pola konsumsi masyarakat Indonesia terhadap kedelai sangat tinggi.kebutuhan konsumsi nasional sebanyak 2,6 juta/tahun,tidak sebanding dengan jumlah produksi kedelai nasional yang hanya 800 ribu ton/tahun.Jika kita bandingkan dengan negara negara pengkonsumsi kedelai lainnya,mereka mengunakan kedelai sebagai bahan pembuat minyak nabati,pakanan ternak dan penganan lainnya.Seiring dengan kemajuan zaman,pengalihan sumber energi konvensional ke sumber bionergi ditenggarai menjadi alasan naiknya npermintaan kedelai dunia untuk menjadi bahan baku pembuat minyak.
            Pengelolaan sektor pertanian lebih mudah untuk dikonsepkan daripada dilaksanakan. Ada empat hal yang harus ditata dalam sektor pertanian, yaitu inovasi teknologi pertanian, alih fungsi lahan, kelembagaan dan stabilisasi harga. 

Ditulis oleh:
Hidayat Pasada, Lab Pembangunan Pertanian Himpro Agri UNPAD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar