Gorengan
Makin Tipis karena Tempe Mahal, Wamentan: “Lebih Enak, Lebih Renyah”. Begitulah
kalimat yang keluar dari wamentan di Kantor Kementerian Pertanian, Selasa
(24/7/2012) ketika ditanyai mengenai harga kenaikan kedelai yang terjadi di
Indonesia pada bulan juli 2012.entah bercanda atau tidak,tapi sepertinya persepsi
masyarakat tentang tanggapan wamentan tersebut tentang kenaikan harga kedelai
akan berbeda beda.
Masalah
kedelai di Indonesia sangatlah kompleks,hampir semua aspek tentang kedelai mengalami permasalahan
seperti benih,lahan,budidaya,pasar,dan lain-lain. Dalam permasalahan
budidaya,sebenarnya tanaman kedelai adalah tanaman subtropis walaupun kedelai
bisa tumbuh di Indonesia,dalam permasalahan benih,Indonesia masih menggunakan
benih konvensional sementara negara negara pengekspor kedelai lain sudah
memakai benih rekayasa genetik,selain produktivitasnya melebihi benih kedelai
konvensional,benih rekayasa ini juga lebih tahan terhadap hama dan
penyakit,selanjutnya adalah persoalan lahan,lahan yang baik untuk diatanami
kedelai adalah lahan yang juga sama dipakai oleh padi dan tebu.bukan hanya
kecocokan lahan saja antara kedelai,tebu,dan padi.ternyata waktu tanam untuk ke
3 komoditas itu hampir sama sehingga sulit untuk melakukan penggiliran jadwal tanam.jika masalah lahan tidak
ditambah maka konsep swasembada pangan,gula,dan kedelai tidak akan pernah
terwujud karena dalam tanda kutip masih ada perebutan lahan.
Di
indonesia sebagian besar olahan kedelai adalah makanan yang notabennya adalah
makanan murah.Menurut Menteri Perdagangan-Gita Wirjawan pola konsumsi
masyarakat terhadap pola konsumsi masyarakat Indonesia terhadap kedelai sangat
tinggi.kebutuhan konsumsi nasional sebanyak 2,6 juta/tahun,tidak sebanding
dengan jumlah produksi kedelai nasional yang hanya 800 ribu ton/tahun.Jika kita
bandingkan dengan negara negara pengkonsumsi kedelai lainnya,mereka mengunakan
kedelai sebagai bahan pembuat minyak nabati,pakanan ternak dan penganan lainnya.Seiring
dengan kemajuan zaman,pengalihan sumber energi konvensional ke sumber bionergi
ditenggarai menjadi alasan naiknya npermintaan kedelai dunia untuk menjadi
bahan baku pembuat minyak.
Pengelolaan
sektor pertanian lebih mudah untuk dikonsepkan daripada dilaksanakan. Ada empat
hal yang harus ditata dalam sektor pertanian, yaitu inovasi teknologi
pertanian, alih fungsi lahan, kelembagaan dan stabilisasi harga.
Ditulis oleh:
Hidayat Pasada, Lab Pembangunan Pertanian Himpro Agri UNPAD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar